04 Agustus 2013
Jakarta - Korps
Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Republik Indonesia mencatat jumlah
korban meninggal pada arus mudik selama dua hari awal pelaksanaan
operasi ketupat sejak tanggal 2 dan 3 Agustus 2013 mencapai 60 orang.
Selain jumlah meninggal, sebanyak 71 orang mengalami luka akibat
kecelakaan lalu lintas. “Jumlah korban itu merupakan korban dari total
224 kecelakaan selama operasi ketupat di seluruh Indonesia,” kata
Inspektur Jenderal Pudji Hartanto, Kepala Korlantas Kepolisian Republik
Indonesia kepada Tempo Ahad 4 Agustus 2013.
Sebagai pembanding,
Pudji mengatakan data kecelakaan pada dua hari awal operasi ketupat
tahun 2012 mencapai 346 dengan rincian 64 orang meninggal dan 87 orang
luka. “Secara data ini memang penurunan, tapi itu hanya data, masyarakat
harus tetap waspada,” ujar dia.
Pudji mengatakan, selama dua
hari ini Korlantas mencatat kecelakaan terbanyak masih didominasi oleh
pemudik dengan sepeda motor yaitu sebanyak 263 unit, sedangkan kendaraan
roda empat berjumlah 107 unit. “Ironisnya kecelakaan sepeda motor juga
kerap terjadi bukan karena tabrakan, namun terjatuh dan kemudian
terlindas kendaraan lain seperti di Kendal kemarin.”
Di jalur
pantura Jawa Barat, data Korlantas menyebutkan selama dua hari ini
terjadi 9 kecelakaan lalu lintas, “satu orang meninggal dunia, satu luka
ringan, dan satu luka berat,” kata Pudji. Dari jumlah kendaraan, lanjut
Pudji selama dua hari ini kecelakaan di jalur pantura Jawa Barat
melibatkan sebanyak empat buah roda dua, satu kendaraan roda empat, satu
buah bus, dan satu buah mobil barang.
Dia mengimbau kepada
para pemudik untuk tetap mentaati peraturan lalu lintas. Selain itu bagi
pemudik yang lelah dalam perjalanan dihimabu untuk beritirahat sejenak.
Imbauan khusus disampaikan Pudji bagi warga yang berencana mudik
menggunakan sepeda motor agar lebih menggunakan kendaraan umum. “Sebab
sepeda motor tidak diperuntukkan untuk jarak jauh dan rentan mengalami
kecelakaan.”
sumber : Lintas Aceh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar